Sunday, January 18, 2009

Menu Arisan Januari

Hari ini aku gak masak. Eh..masak deh. Bikin Dendeng Balado. Hmmm..enak. Kesukaannya Ade, si bungsuku. Dan aku bikin banyakan karena mo dibawa arisan.

Oia, kami ibu2 di Jeddah, udah berapa tahun ya...hmm..5 tahunan deh..punya kelompok Arisan. Anggotanya terdiri dari ibu2 yang suaminya pada bekerja di Saudi. Ada yang di bank, di airlines, di Indomie, di telkom Saudi, perusahaan swasta, dll. Pokoknya dari macam2 kalangan deh. Ibu2 itu juga ada yang bersuamikan orang Indonesia asli, ada yang Arab, Amerika, Lebanon, Turki, atau temen2 kami itu orang Singapore, malaysia, Thai, Filipina, Belanda, dll. Nah, setiap bulan sekali ngumpul, ngadain Arisan atau kalau Arisannya udah selesai, kita coffee morning aja. Kadang di rumah, kadang di Mall ....hehehe...enak ya kedengarannya?

Arisan dimulai pukul 10.30 pagi sampai jam 13-an. Arisan ini jadi asyik karena tuan rumah gak terlalu direpotin ama urusan makanan terutama. Karena kita pake sistim "potlak". Setiap orang bebas bawa makanan masing2. Apa saja. Mo makanan kek, minuman kek, kue kek, buah2an kek, piring, mangkok dan sendok plastik kek, atau...lenggang kangkung kek... Nah yang ini paling gurih...tumis lenggang kangkung..hihihi.

Biasanya pukul 11 udah pada rame. Oia, mo ngasih tahu dikit. Di Arab, kalau keluar rumah, kan kita harus pake Abaya (baju hitam dan kerudung/selendang) Nah, kalo udah masuk rumah, Abaya dibuka. Iya loo...saatnya fashion show. Kita sih gak parah2 amat. Wajar2 aja. Karena gak ada laki2 di rumah, pakaian kita bebas aja. Apa sukanya. Juga rambutnya. Tapi semua bebas2 aja, kok. Mo tetep berabaya ria juga gapapa.

Namanya juga ibu2, kalo dah ngumpul ruuameee... Setelah haha hihi setengah jam, makan2 deh. Serbuuuu.... Kebayangkan berapa banyak makanan terhidang? Yang dateng biasanya sekitar 20 sampai 30 orang. Wow, makanan berlimpah. Tapi jangan kuatir, kantong2 plastik dan aluminium foil sudah disiapkan.

Abis makan, sambil ngobrol ngalor ngidul melepas kangen, masuk sesi foto memfoto. Wuehhh...ibu2 pada genit2 pasang aksi. Makin kesini, semakin banyak aja yang membawa kamera. Maklum, lagi pada deman facebook..hohoho. Foto bersama itu udah jadi menu wajib. Sementara konsumsi masih belum habis di meja2.

Mulai pukul 12-an, udah ada yang minta pamit duluan. Biasa, menjemput anak sekolah. Kalo udah begini, artinya hidangan siap diserbu. Udah pasti setiap orang akan mengambil makanan kesukaannya. Pokoknya tuan rumah gak usah takut harus bertanggung jawb terhadap makanan. Habis... bis! Lalu sebagian2 mulai berangsur pulang. Kira2 pukul duaan, biasanya Arisan udah bubar.

Selain ngobrol, makan, ngocok Arisan, kadang kita ada acara lain. Misalnya seperti hari ini, Minggu, 18 januari 2009, kita sempetin untuk menggalang donasi buat korban Gaza, Palestina. Alhamdulillah, sumbangan spontan itu berhasil terkumpul sebanyak SR. 1.050. Eh..jumlahnya kok bisa mirip dengan jumlah korban yang meninggal sampai hari ini? Innalillahi wa innailaihi roojiuun....

Aku sempet juga mengabadikan hidangan hari ini. Ada Bakso, Dendeng Balado, Soto Mie Kikil, Rendang, Ayam Panggang, Ayam Balado, Mie Goreng, Lontong Sayur, Cumi Cabe Hijau, Urap, Karedok, Siomai, Tumis Tahu Tempe, Kwetiaw dan Kerupuk .

Kuenya, ada Comro, Cake Pisang, Kue Mangkok, Spring Roles, Kue Biskuit berlapis Yoghourt. Ada kue yang aku lupa namanya.Trus ada Jeruk, Teh, Kopi dan aneka Juice.

Aku pulang, membungkus Ayam Panggang, Mie Goreng, Lontong Sayur dan Karedok. Asyiikk...di rumah gak masak lagi.

Ok. Untuk potingan yang pertama, aku mau kasih tahu resep masakan favorit keluargaku yaitu Dendeng Balado. Ini masakan Padang. Berhubung tinggal di Jeddah, bahan disesuaikan dengan kondisi setempat.

Dedeng Balado

Bahan:

1/2 kg Daging sapi, iris tipis2 di Supermarket atau diiris tidak terlalu tipis di rumah.
2 bh Kentang, dibelah jadi delapan tiap buahnya.
6 bh Cabe merah besar.
1 bh Bawang bombay besar.
2 bh Lemon (boleh cuka sebagai pengganti)
1 gelas Minyak goreng
Garam secukupnya.

Cara membuat:
  • Cuci daging, lalu diungkep dengan sedikit garam dan 1 buah lemon hingga daging air habis.
  • Jika daging telah tipis (diiris disupermarket atau panas2 setelah diungkep, segera digeprak pelan2 agar tipis. Hati2 jangan sampai ketipisan atau hancur)
  • Panaskan minyak, lalu goreng kentang sampai masak. Sisihkan.
  • Sisa minyak tadi gunakan untuk menggoreng daging. Goreng sampai kering. Hati2 jangan gosong. Biasanya warna daging berubah menjadi coklat tua, tandanya sudah garing. Angkat. Sisihkan
  • Cabe dan bawang diblender sampai halus. Goreng dengan sisa minyak tadi. Takarannya sampai cabe terendam. Masukkan garam dan 1 buah lemon/cuka. Aduk2. Goreng sampai cabe berubah warna menjadi lebih tua dan minyaknya naik ke permukaan cabe.
  • Matikan api. Masukan kentang goreng dan dendeng ke dalam cabe. Aduk rata. Pindahkan ke pinggan.

Catatan: Sebenarnya, buat aku, cabe Dendeng balado yang lebih enak lagi itu pakai tomat. Cuma, dendeng jadi cepat melempem. Kecuali langsung dimakan habis. Kalau dengan resep di atas, dendeng bisa tahan sampai 3 hari dan tidak melempem. Ok, deh. Selamat mencoba bagi yang mau.

1 comment: